Jumat, 27 Juli 2012

Yang Tak Terduga



Banyak hal yang nggak terduga, yang kita alami setiap hari. Seperti misalnya malam tadi. Pengalaman pertama membaca buku Tere Liye. Yap, ini kali pertama saya membaca buku Tere Liye. Dan buku pertama yang beruntung banget bisa saya geluti adalah Berjuta Rasanya. 

Semula saya sama sekali nggak tertarik membaca buku pengarang yang satu ini. Pernah satu waktu, melihat temen sedang membaca salah satu buku Tere Liye. Pada kesempatan itu, seperti biasa, saat melihat temen sedang asyik membaca, saya selalu ingin tahu buku apa sih yang dibaca. Saya lantas meminjam untuk sekadar mengintip judul buku, siapa penulisnya, dan apa nama penerbitnya. Yang tak lama kemudian saya tahu nama pengarang buku tersebut, Tere Liye.

Tere Liye merupakan satu pengarang yang cukup berbeda dengan pengarang-pengarang lokal yang Indonesia miliki saat ini.
Gaya bahasanya sederhana dan ia menceritakan sesuatu dengan cara yang sangat sederhana pula. Sesuatu yang mungkin bakalan dilihat oleh orang-orang sebagai hal yang biasa dan kurang wah untuk dibentuk menjadi sebuah cerita. Tetapi, ia berbeda dalam penglihatannya. Sesuatu yang biasa itu menjadi bernilai lebih di tangannya. Dan tentu saja pesan yang nyata dapat tersampaikan melalui gaya bercerita yang ringan dan sederhana.

Penasaran dengan sosok Tere Liye, setelah membaca part 1 'Berjuta Rasanya', saya langsung saja ingin mencari tahu tentangnya. Maklum saja, di buku yang saya baca itu tidaklah nampak foto atau perawakan serta biografi singkat atau apapun yang menerangkan tentang dirinya. Internet menjadi sarana yang saya rasa pas untuk menjawab rasa penasaran saya. So, langsung saja saya browsing...

Menebak. Yap, saya suka tebakan untuk sesuatu yang belum saya ketahui. Atau untuk hal yang ingin segera saya ketahui. Dalam pencitraan berdasarkan gaya bercerita dia melalui bukunya, saya berani bertaruh bahwa Tere Liye adalah seorang mbak-mbak yang melankolis dan tentu saja jago nulis. Ok, sebuah tebakan selesai. Dan akan mengejutkan untuk mengetahui hasilnya.
Browsing selesai dilakukan. Mission completed!!!

Dan... Ok, kali ini tebakan saya salah. Ternyata Tere Liye adalah seorang bapak-bapak, bukan mbak-mbak seperti yang saya perkirakan sebelumnya. Hahaha... Saya cuma bisa tertawa menertawai kekonyolan yang baru saja terjadi.
Banyak hal yang nggak terduga ya :-)


2 komentar:

Anonim mengatakan...

pertama kali mengira pun begitu..
tp ketahuilah,tere liye tidak semelankolis itu. :D
ikuti aja page FB-nya. *okehimsapromolagi

Arief Effendhi mengatakan...

iya, ternyata konsep 'ternyata lagi' ya :-)

Posting Komentar