Selasa, 20 November 2012

Seekor Semut Hitam


Hari ini dan seperti hari-hari kemarin,
ribuan tetes air hujan merintik
jatuh bebas sampai menemui batas
lalu pecah, buyar...


Ada butir yang hancur memencar ke segala arah
karena mengenai selembar daun hijau muda
Seekor semut kecil bermain-main di atasnya,
yang telah hidup sepanjang hidupnya di sebuah pohon Beringin,
ikut terlempar sekenanya
dengan badan menengadah, mata melihat langit
Butir demi butir air menamparnya berulangkali,

dia terjatuh, terjun menuju dasar
tanpa arah yang jelas,
tanpa rencana, tanpa niat...
hanya mengikuti keacakan pecahnya butir air
tapi terlihat ia tampak menikmati
tanpa memberontak juga mengumpat
hanya mengalir, mengikuti aliran

Seekor semut hitam yang-kata makhluk lain-malang
tapi sekalipun tak pernah ia mengamini
cukup mafhum lah ia melihat awan gumawan bergelantungan di atap dunia
Tersenyum tanpa peduli
melihat ke bawah yang penuh misteri
yang mungkin duri pepohonan menanti
atau binatang pembunuh yang siap beraksi

Tapi siapa yang benar-benar tahu akan nanti?
jika sekarang tetaplah sekarang
dan hanya kemarin yang telah terjamah?
Di bawah, maut mungkin sudah sangat dekat
tapi siapa sangka juga jika ia terjatuh di setumpukan gula berlimpah?
Di mana surga ada di sana...

*
Ternyata lebih pantas untuk menikmati hari ini, daripada harus sibuk menggambar masa depan. Ada detik-detik istimewa yang penuh sensasi dan sangat sayang untuk dilewatkan.

*
 gambar diunduh dari: http://yaserantblog.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar