Minggu, 03 November 2013

Senja Hari Ini


Minggu lalu, jadwal saya sedang ramai-ramainya. Mulai dari jadwal akademis (yang karena memang lagi musim UTS), jadwal asisten, serta untuk urusan himpunan jurusan. 

Di tengah-tengah minggu yang super padat ini, tentu saya harus bisa mengatur waktu hidup saya sebaik mungkin, jika ingin semua urusan berjalan lancar, dengan hasil yang baik tentunya. Saya mengerti betul bahwa di dunia ini, masing-masing dari kita mempunyai slot waktu yang sama setiap harinya (rata-rata selama 24 jam). Dan salah satu seni dalam hidup ini adalah bagaimana cara kita untuk memanfaatkan slot waktu tersebut.

Bicara soal memanfaatkan 24 jam waktu dalam sehari semalam, saya ingin mengoceh sedikit mengenai hal ini. Permasalahan ketika kita menghadapi minggu-minggu sibuk adalah bukan dengan mengurangi plan yang menumpuk. Oke, saya berpikir sebisa-bisanya jangan sampai kita menjadikan itu sebagai opsi utama. Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan saat minggu sibuk? Saya lebih senang dengan mengurangi jam tidur saya untuk mengerjakan hal-hal yang menjadi beban sehingga menjadikan hari-hari kita sebagai hari sibuk. Dan, singkatnya semua agenda di minggu sibuk itu dapat saya lewati dengan hasil yang cukup baik.

***

Senja di hari berikutnya...

Satu hal yang menjadi favorit saya ketika ada di kosan adalah menikmati senja di depan kamar. Dan, itu yang beberapa menit lalu saya lakukan. Bagi saya, menikmati senja adalah satu aktivitas yang menarik untuk dilakukan. Oleh karenanya, saya sering melakukannya di manapun berada, ketika tiba waktu senja. Dan, hal yang paling sering saya lakukan adalah nongkrong di depan kamar kosan untuk melihat ke langit, ke arah matahari terbenam.

Di media-media sosial, seperti twitter ataupun facebook, sering saya jumpai teman-teman yang seperti berlomba untu mengucapkan semangat pagi. Banyak orang yang mengidentikkan pagi dengan gairah semangat baru, dengan harapan-harapan agar di hari itu, semua urusan mereka dilancarkan oleh Tuhan. Tetapi, begitu masuk waktu senja, tidak banyak orang membahasnya. Saya jadi berpikir, “Apakah semangat itu dimulai di pagi hari saja, lalu akan menghilang seiring pagi menghilang?”.

Oke, mungkin ini soal selera, tapi apapun yang terjadi saya suka senja. 

Saya berpikir, di samping semangat dan gairah, ada satu hal lagi yang sering dilupakan oleh manusia. Yaitu, kesempatan untuk melakukan perenungan. Ya, merenung di waktu senja, bagi saya adalah satu aktivitas yang penting setelah kita menghabiskan waktu sedari pagi. Bagi saya merenung adalah cara yang tepat untuk melakukan evaluasi akan hal-hal yang sudah terlewat. Itu menjadi hal penting, agar di kesempatan berikutnya, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari hari kemarin dan hari ini. 

Dan senja adalah saat yang tepat untuk melakukan perenungan. Dalam peenungan sore ini, saya berpikir akan sebuah kepuasan akan hari-hari kemarin. Tentang bagaimana saya melewati hari-hari padat itu. Ada beberapa kepuasan, ada juga beberapa kejadian dan kenyataan yang menyesakkan. Saya menyesali beberapa kenyataan yang membuat saya tidak puas. Tapi, begitulah “kemarin”, ya. Dia udah terlewati menjadi satu cerita. Dan kita harus menerimanya.

Hmm... Tahukah kamu, kawan? Senja hari ini sedikit berbeda dari biasanya. Bandung sedang cerah, dengan cuaca yang bersahabat. Langit barat menegaskan kekuasaan Tuhan. Maha karya Tuhan berupa lukisan agung yang menggambarkan matahari terbenam dengan semburat sinar jauhnya; awan gumawan yang bergelantungan di atap dunia, tipis tetapi terlihat begitu elegan. Semuanya menunjukkan kedamaian. 

Ini senja saya kawan, bagaimana dengan senja kamu dari tempat lain??

0 komentar:

Posting Komentar